Grendel

Gie Bird Farm Bogor.

Sadewa

Gie Bird Farm Bogor.

Batok

Gie Bird Farm Bogor.

JetFire

Gie Bird Farm Bogor.

Buto Ijo

Gie Bird Farm Bogor.

Kamis, 29 Mei 2014

MUNTAH DAN BERAK HIJAU


Disaat musim hujan dan jarang panas, biasanya sering sekali burung mengalami penyakit muntah / tombolok nggak turun dan berak hijau campur kapur. 
Solusinya :
  • Jika sudah muntah jauh lebih gampang dibandingkan dengan tombolok yang nggak turun karena jika tombolok tidak turun maka akan terjadi pembusukan sisa makanan. 
  • Kuras sisa makanan di tombolok dengan cara dispet air lalu burung dibalik posisi kebawah dan mulut dibuka lalu tekan tomboloknya. 
  • Jika tombolok sudah kosong maka pengobatan yg biasa saya lakukan adalah pemberian 1/2 tablet koleridin dan 1/2 tablet vitaflex tiap pagi sore, posisi burung dipuasain selama 1 hari.                                                                                  *) Koleridin dan Vitaflex dapat dibeli di toko pakan ayam. 
  • Jika sudah besok siangnya coba mulai dispet bubur sun yg encer 10 ml dan malam juga 10 ml selama 2 hari. pada hari ke 3 coba berikan 10 butir jagung. dilihat dulu apakah masih muntah atau tombolok tidak turun, jika sudah tidak maka lanjutkan pemberian makan jagung pada hari ke 4. 
  • Penjemuran tetap harus dilakukan malah kalo ada panas matahari diusahakan sampai jam 10 siang. 


Semoga bisa sedikit membantu




...Gie Bird Farm Bogor... ...Salam Kolongers...

CARA MENGATASI PENYAKIT KEMBUNG / MASUK ANGIN PADA MERPATI


Ada beberapa cara untuk mengatasi penyakit kembung ( masuk Angin) pada merpati peliharaan kita yang salah satunya akan saya uraikan di sini :

Kondisi burung sakit 
TRIMEZYN B & 1/2 TABS PROMAG. 
Posisi malam hari diberi lampu bohlam 15 watt


Ciri ciri burung masuk angin atau kembung :
  1. burung kelihatan lesu dan bulu di atas hidung ( kepala ) biasanya berdiri.
  2. burung sering muntah2 dan keluar makanannya dan lendir.
  3. burung sering angop ( spt ngantuk ).
  4. burung berat badannya semaikn hari semakin berkurang ( kurus ).
  5. burung beraknya berwarna hijau dan ber AIR.

Cara mengatasi dan pengobatannya :

  1. Posisi brg di karangtina dan di jauhkan sama yg sehat sebab penyakit ini lebih cepat penularannya.
  2. Pengobatannya kita tekan temboloknya tp jangan di remas, biar angin yg ada di tembolok keluar biasanya brg seperti mau muntah ( glegleken ). kaki burung di usahakan di kasih minyak yg bisa bikin panas contoh : balsem atau Counterpain.
  3. kita siapkan obat promag 1/2 tabs yg kita minumkan dengan cara di telankan pd si burung yg aturan pakai sehari cukup 2 kali. ( pagi 1/2 tabs & sore 1/2 tabs ) utk hari pertama pengobatan.
  4. Untuk hari ke 2 dan seterusnya kita kasih obat TRIMEZYN B atau SULFAVIT dengan aturan pakai 2 tabs pagi dan 2 tabs sore hari yg kita minumkan dengan cara di telan dan kita kasih makan beras merah dan minum secukupnya aja jangan banyak2.
  5. Untuk hari ke 3 dan ke 4 atau ke 5 setelah brg ada perkembangannya bisa kita lihat dari kotorannya sudah normal obat trimezyn B atau sulfavit kita turunkan menjadi 1 tabs sehari 2 kali.
  6. Setelah sembuh total brg mulai di jemur di pagi hari sekitar 15 menit aja tp jangan dulu di mandikan.


Cara Dan Tempat
  1. Burung di usahakan di sangkar dondang bagian atas biar kaki tidak nempel ke tanah 
  2. Pada malam hari di usahakan utk di terodong ( di selimutti ) serta di kasih lampu bolam 15 watt . yang fungsinya menjaga suhu badan burung biar tetap hangat dan stabil. 
  3. Jangan sekali2 di siapkan AIR minum dalam arti biar burung tdk banyak minum.


silahkan mencoba dan praktek dengan mencoba dan praktek kita dapat ilmu dan pengalaman meskipun cara dan obat lain seperti yang saya uraikan tapi tujuannya sama.

Penulis : Sharon Mawar

...Gie Bird Farm Bogor... ...Salam Kolongers...

KANDUNGAN GIZI JAGUNG, KACANG TANAH, MILET, JEWAWUT, GANDUM DAN MADU


1. Jagung per 100 gram:
  • Kalori : 355 Kal
  • Protein : 9,2 gr
  • Lemak : 3,9 gr
  • Karbohidrat : 73,7 gr
  • Kalsium : 10 mg
  • Fosfor : 256 mg
  • Ferrum : 2,4 mg
  • Vitamin A : 510 SI
  • Vitamin B1 : 0,38 mg
  • Air : 12 gr
Dan bagian yang dapat dimakan 90 %. Untuk ukuran yang sama, meski jagung mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih rendah, namum mempunyai kandungan protein yang lebih banyak.

2. Kacang Tanah per 100 gram:
  • Kalori 452 Kal
  • Protein 25,3 gr
  • Lemak 42,8 gr
  • Karbohidrat 21,1 gr
  • Kalsium 58 gr
  • Fosfor 335 gr
  • Besi 1,3 gr
  • Vitamin A 0S1*)
  • Vitamin B I0,3 gr
  • Vitamin C 3 gr
  • Air 4,0 gr

Keterangan : *) SI (Satuan Internasional)


3. Milet
Milet banyak mengandung Vitamin B, terutama niasin, vitamin B6, dan folat; mineral yang dikandungnya terutama kalsium, besi, kalium, magnesium, dan seng.


4. Jawawut:
  • Protein  9,7 gr
  • Lemak 3,5 gr
  • Karbohidrat 73,4 gr
  • Kalsium 28 mg
  • Fosfor 311 mg
  • Zat Besi 5 mg
  • Vitamin B1 0,51 mg
  • Vitamin C 0 mg


5. Gandum 
Gandum memiliki kandungan nutrisi tinggi seperti serat pangan, protein, vitamin B1, B2, B3, B6, asam folat, magnesium, tembaga, fosfor, seng, mangan dan selenium. Selain itu, bagian ini juga merupakan sumber yang baik bagi vitamin E, zat besi dan asam lemak essensial.
Dengan kandungan natrium yang rendah dan tidak mengandung kolesterol semakin memperkuat intisari gandum sebagai bagian yang paling bergizi.

Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya.


6. Madu
Madu mempunyai berbagai kandungan nutrisi dan gizi yang luar biasa banyak. Madu kaya akan mineral penting (K, Ca, Fe, I, Na, S, Cl, P, Mn, Mg) yang dibutuhkan tubuh Merpati agar tetap Terjaga Kesehatan'y, asam lemak vitamin B komplek (kecuali B1), D, E dan K serta berbagai macam enzim. Berikut ini tabel lengkap kandungan gizi masu per 100 mL.








...Gie Bird Farm Bogor... ...Salam Kolongers...

Kamis, 22 Mei 2014

PERAWATAN MERPATI

PERAWATAN SAAT ISTIRAHAT
Pola Makan Campuran Jagung, Kacang Hijau, Beras Merah (3/1/1)

Selasa     
07.00 - 07.15  Makan Kacang Tanah ( Jantan 15 Butir + NATURE E )
07.15 - 07.30  Keramas ( Jantan + Betina )
07.30 - 10.30  Penjemuran
10.30 - 11.00  Masuk Gupon dan Makan
11.00 - 13.00  Diumbar
13.00 - 15.30  Istirahat di Gupon
15.30 - 16.00  Makan di dalam Gupon
16.00 - 18.30  Diumbar 
18.30 - 19.00  Di spet Jamu
19.00 - 19.30  Cuci Kaki , bulu pake air hangat dan masuk Gupon
Rabu
07.00 - 07.15  Makan Kacang Tanah ( Jantan 15 Butir )
07.15 - 09.00  Penjemuran
09.00 - 09.30  Masuk Gupon dan Makan
09.30 - 12.00  Diumbar
12.00 - 15.30  Istirahat di Gupon
15.30 - 16.00  Makan di dalam Gupon
16.00 - 18.30  Diumbar 
18.30 - 19.00  Jantan dikasih kacang tanah 10 btr ,Minyak Ikan, B Complek ama Calk ( Betina + Jantan )
19.00 - 19.30  Cuci Kaki , bulu pake air hangat dan masuk Gupon
Kamis     
07.00 - 07.15  Makan Kacang Tanah ( Jantan 15 Butir )
07.15 - 09.00  Penjemuran
09.00 - 09.30  Masuk Gupon dan Makan
09.30 - 12.00  Diumbar
12.00 - 15.30  Istirahat di Gupon
15.30 - 16.00  Makan di dalam Gupon
16.00 - 18.30  Diumbar 
18.30 - 19.00  Jantan dikasih kacang tanah 10 btr, Minyak Ikan, B Complek ama Calk ( Betina + Jantan )
19.00 - 19.30  Cuci Kaki , bulu pake air hangat dan masuk Gupon

Jumat
07.00 - 07.15  Makan Kacang Tanah ( Jantan 15 Butir )
07.15 - 09.00  Penjemuran
09.00 - 09.30  Masuk Gupon dan Makan
09.30 - 12.00  Diumbar
12.00 - 15.30  Istirahat di Gupon
15.30 - 16.00  Makan di dalam Gupon
16.00 - 18.30  Diumbar 
18.30 - 19.00  Jantan dikasih kacang tanah 10 Btr, Minyak Ikan, B Complek ama Calk ( Betina + Jantan )
19.00 - 19.30  Cuci Kaki , bulu pake air hangat dan masuk Gupon

Sabtu
07.00 - 07.15  Makan Kacang Tanah ( Jantan 15 Butir )
07.15 - 09.00  Penjemuran
09.00 - 09.30  Masuk Gupon dan Makan
09.30 - 12.00  Diumbar
12.00 - 15.30  Istirahat di Gupon
15.30 - 16.00  Makan di dalam Gupon
16.00 - 18.30  Diumbar 
18.30 - 19.00  Cabut Sarang dan telur
19.00 - 19.30  Jantan dikasih kacang tanah 10 Btr, Minyak Ikan, B Complek ama Calk ( Jantan + Betina )
19.30 - 20.00  Cuci Kaki , bulu pake air hangat dan masuk Gupon

Minggu
07.00 - 07.15  Makan Kacang Tanah ( Jantan 15 Butir )
07.15 - 07.30  Keramas ( Jantan + Betina )
07.30 - 10.30  Penjemuran
10.30 - 11.00  Masuk Gupon dan Makan
11.00 - 13.00  Diumbar
13.00 - 15.30  Istirahat di Gupon
15.30 - 16.00  Makan di dalam Gupon
16.00 - 18.30  Diumbar 
18.30 - 19.00  Jantan dikasih kacang tanah 10 Btr + Jamu, Minyak Ikan, B Complek, Calk ( Jantan + Betina )
19.00 - 19.30  Cuci Kaki , bulu pake air hangat dan masuk Gupon


PERAWATAN SAAT LATIHAN
Pola Makan Jagung

Senin
07.00 - 07.15 Makan Kacang Tanah ( Jantan 15 Butir )
07.15 - 09.00 Penjemuran
09.00 - 09.30 Masuk Gupon dan Makan
09.30 - 12.00 Diumbar
12.00 - 15.30 Istirahat di Gupon
15.30 - 16.00 Makan di dalam Gupon
16.00 - 18.30 Diumbar
18.30 -           Di spet Eces Walet
19.00 - 19.30 Cuci Kaki , bulu pake air hangat dan masuk Gupon

Selasa
07.00 - 07.15 Makan Kacang Tanah ( Jantan 15 Butir )
07.15 - 09.00 Penjemuran
09.00 - 09.30 Masuk Gupon dan Makan
09.30 - 12.00 Diumbar
12.00 - 15.30 Istirahat di Gupon
15.30 - 16.00 Makan di dalam Gupon
16.00 - 18.30 Diumbar
18.30 -           Jantan dikasih kacang tanah 10 BUTIR, Minyak Ikan, B Complek ama Calk ( Jantan + Betina )
19.00 - 19.30 Cuci Kaki , bulu pake air hangat dan masuk Gupon

Rabu    
07.00 - 07.15 Makan Kacang Tanah ( Jantan 15 Butir )
07.15 - 09.00 Penjemuran
09.00 - 09.30 Masuk Gupon dan Makan
09.30 - 12.00 Diumbar
12.00 - 15.30 Istirahat di Gupon
15.30 - 16.00 Makan di dalam Gupon
16.00 - 18.30 Diumbar
18.30 -           Jantan dikasih kacang tanah 10 BUTIR, Minyak Ikan, B Complek ama Calk ( Jantan + Betina )
19.00 - 19.30 Cuci Kaki , bulu pake air hangat dan masuk Gupon

Kamis  
07.00 - 07.15 Makan Kacang Tanah ( Jantan 15 Butir )
07.15 - 09.00 Penjemuran
09.00 - 09.30 Masuk Gupon dan Makan
09.30 - 11.00 Istirahat
11.00 - 17.00 LATIHAN
17.00 - 17.30 Makan di dalam Gupon
17.30 - 19.30 Diumbar
19.30 - 20.00 Jantan dikasih kacang tanah 10 BUTIR + THAYKAM, Minyak Ikan, B Complek ama Calk ( Betina )
20.00 - 20.30 Cuci Kaki , bulu pake air hangat dan masuk Gupon

Jumat 
07.00 - 07.15 Makan Kacang Tanah ( Jantan 15 Butir )
07.15 - 09.00 Penjemuran
09.00 - 09.30 Masuk Gupon dan Makan
09.30 - 11.00 Istirahat
11.00 - 17.30 LATIHAN
18.00 - 18.30 Makan di dalam Gupon
18.30 - 20.30 Diumbar
20.30 - 21.00 Jantan dikasih kacang tanah 10 BUTIR + THAYKAM, Minyak Ikan, B Complek ama Calk ( Betina )
21.00 - 21.30 Cuci Kaki , bulu pake air hangat dan masuk Gupon

Sabtu   
07.00 - 07.15 Makan Kacang Tanah ( Jantan 15 Butir )
07.15 - 09.00 Penjemuran
09.00 - 09.30 Masuk Gupon dan Makan
09.30 - 11.00 Istirahat
11.00 - 17.30 LATIHAN
18.00 - 18.30 Makan di dalam Gupon
18.30 - 20.30 Diumbar
20.30 - 21.00 Jantan dikasih kacang tanah 10 BUTIR + THAYKAM, Minyak Ikan, B Complek ama Calk ( Betina )
21.00 - 21.30 Cuci Kaki , bulu pake air hangat dan masuk Gupon

Minggu
07.00 - 07.15 Makan Kacang Tanah ( Jantan 15 Butir )
07.15 - 09.00 Penjemuran
09.00 - 09.30 Masuk Gupon dan Makan
09.30 - 11.00 Istirahat
11.00 - 17.30 LATIHAN
18.00 - 18.30 Makan di dalam Gupon
18.30 - 20.30 Diumbar
20.30 - 21.00 Jantan dikasih kacang tanah 10 BUTIR + THAYKAM, Minyak Ikan, B Complek ama Calk ( Betina )
21.00 - 21.30 Cuci Kaki , bulu pake air hangat dan masuk Gupon

Senin    
07.00 - 07.15 Makan Kacang Tanah ( Jantan 15 Butir )
07.15 - 09.00 Penjemuran
09.00 - 09.30 Masuk Gupon dan Makan
09.30 - 11.00 Istirahat
11.00 - 17.00 LATIHAN
17.00 - 17.30 Makan di dalam Gupon
17.30 - 19.30 Diumbar
19.30 - 20.00 Jantan dikasih kacang tanah 10 BUTIR + THAYKAM, Minyak Ikan, B Complek ama Calk ( Betina )
20.00 - 20.30 Cuci Kaki , bulu pake air hangat dan masuk Gupon


Sumber : Musashi Farm




...Gie Bird Farm Bogor... ...Salam Kolongers...

SIRKULASI MASA GIRING DAN BERTELUR MERPATI

Suatu sirkulasi / perputaran masa giring yg harus di perhatikan oleh para pemain merpati , khusus nya yg biasa ikut lomba.

1. Penjodohan kembali setelah masa bertelur ( cabut telur )

2. Biasanya merpati akan kembali mulai kawin setelah 2-3 hari seusai cabut telur

3. Kemudian akan mulai mangkat ( agak giring ) -+ 4-5 hari setelah cabut telur ( yg normal / umum ) dengan
    catatan : 
  • ada beberapa yg sudah mulai kawin tak lama setelah telur di angkat , dan
  • ada beberapa yg sangat lama mulai naik giring nya ( mangkat ) sekitar 5-6 hari ,
hal ini biasanya disebabkan oleh kurang sering nya merpati tsb kawin / bs disebabkan oleh bermacam faktor.

4. Naik giring ( mangkat ), biasanya / umumnya sekitar 5-6 hari setelah cabut telur.setelah merpati mulai naik giring ( mangkat ) secara bertahap tingkat/kadar giring nya mulai naik setiap hari seiring dengan rutinitas kawin nya yg semakin sering , hingga akan menjadi giring keras/neter/ngeket setelah hari ke 5-7 setelah cabut telur.
catatan : 
  • ada bbrp yg bs lebih cepat giring keras nya dan 
  • ada beberapa yg sangat lama mencapai giring kerasnya ( bs sampai 7-8 hari ) otomatis yg terlambat giring keras nya akan berdampak pada terlambat nya masa bertelur .

5. Masa bertelur ( umumnya sekitar 9-10 hari setelah cabut telur sebelumnya ) masa bertelur ini suatu masa dimana seharusnya merpati mengikuti rutinitas alamiahnya , yaitu mengeram.dalam masa mengeram ini merpati akan beristirahat dalam jangka waktu yg cukup ( standard nya 7-9 hari ) utk memulihkan kondisi fisik dan staminanya.makanya perlu di ingat bahwa masa mengeram ini sangat lah penting utk menjaga kondisi fisik , stamina dan psikologi merpati .setelah merpati mengeram selama -+ 7-9 hari , telur nya sudah bs di cabut / di angkat agar merpati dapat kembali di giringkan

catatan : sebaiknya mengangkat telur / mencabut telur merpati di lakukan pada malam hari saat merpati tidak ber aktifitas dan pindah kan dulu merpatinya apabila ingin mengambil telur . ini menjaga psikologi merpati agar tidak terganggu jadi jangan lah khawatir apabila merpati sering bertelur karena itu suatu rutinitas alami yg harus di jalani oleh si merpati tsb .khawatirlah apabila merpati tsb tidak menjalani rutinitas alami nya apalagi merpati tsb adalah player yg harus di mainkan di lomba.
apabila ada yg kurang silahkan di tambahkan
...terima kasih ...salam merpati


...Gie Bird Farm Bogor... ...Salam Kolongers...

MEMBANGUN KEKEBALAN TUBUH MERPATI

Musim hujan biasanya dibarengi dengan munculnya penyakit pada merpati. Goham dan sakit pada saluran pernafasan adalah penyakit yang paling umum dijumpai. Menjaga kebersihan kandang adalah hal yang paling mutlak dilakukan untuk mencegah virus berkembang biak.

Selain kebersihan kandang, Kekebalan burung akan penyakit juga menjadi faktor yang menentukan.Ada banyak cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh merpati dari berbagai penyakit, diantaranya penggunaan vaksin maupun multivitamin.

Selain itu Para Hobbyist juga bisa menggunakan cara yang lebih murah, yaitu dengan memanfaatkan sayur-sayuran.Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga burung tetap sehat.

Pastikan mereka memiliki rasio yang sehat dari dua kali lemak Omega 3. Hal ini akan membantu kekebalan sistem tubuh tetap kuat dan dapat dicapai melalui keseimbangan yang baik.Karena sayur-sayuran tidak memiliki keseimbangan yang tepat seperti minyak omega.

Untuk memberi asupan vitamin A yang baik pada burung dapat diperoleh melalui menambahkan bayam dan wortel untuk campuran pakan, atau bahkan hanya memberi burung anda jus wortel untuk diminum.

Selain Wortel anda juga bisa memanfaatkan bawang putih untuk membangun kekebalan tubuh merpati. Kombinasikan dengan mineral yang mengandung germanium dan selenium juga membantu meningkatkan jumlah sel darah putih, bawang putih adalah kombinasi yang sangat baik karena banyak mengandung allicin.

Sebaiknya tidak mencoba untuk membatasi kalori untuk burung, bahkan jika burung akan mengikuti perlombaan, ini akan menurunkan sistem kekebalan tubuh dan menjadikan burung stress, sehingga akan rentan terserang penyakit.Dan jangan lupa juga untuk selalu menambahkan grit atau batu-batuan , suplemen dan mineral yang dibutuhkan merpati.



By Ahmad Rivai 




...Gie Bird Farm Bogor... ...Salam Kolongers...

PENTINGNYA GRIT UNTUK MERPATI

Merpati adalah salah satu unggas yang pakan utamanya merupakan bijian utuh yang umumnya memiliki lapisan pelindung (cangkang yang keras).

Dan untuk memproses makanan ini, grit mutlak diperlukan karena merpati memiliki kemampuan untuk memproses nutrisi yg terkandung di dalam inti bijian (beberapa enzim pencernaan bekerja optimal untuk memproses inti bijian) namun enzim2 pencernaan tersebut cukup kesulitan untuk “mengelupas” bagian terluar dari bijian yang umumnya keras.

Selain itu, merpati juga membutuhkan asupan nutrisi yang dalam hal ini mineral-mineral esensial. Beberapa mineral tersebut sangat diperlukan untuk pembentukan cangkang telur, pertumbuhan tulang, bulu, dsb.

Singkatnya, grit memiliki dua fungsi utama yaitu:
  1. Membantu mengelupas cangkang bijian yang keras.
  2. Memberikan nutrisi khususnya mineral2 esensial.

Dalam grit terdapat beberapa mineral penting salah satunya kalsium. Asupan kalsium adalah mutlak diperlukan terutama untuk indukan pada saat breeding, ingat bahwa kalsium karbonat adalah bahan utama untuk terbentuknya cangkang telur. Dengan asupan kalsium yang cukup dapat membantu terbentuknya cangkang telur yang kuat (tidak rapuh, lembek atau tipis). Demikian halnya asupan kalsium juga diperlukan untuk proses pembentukan tulang merpati pada masa pertumbuhan anakan dan remaja, guna terciptanya tulangan yg kokoh dan kuat.

Istilah grit mengacu pada 2 tipe yaitu:
  1. grit yang larut dalam air (soluble grit) Grit yang tidak larut dalam air misalnya pasir dan batuan kecil.
  2. grit yang tidak larut dalam air (insoluble grit). Grit yang larut dalam air misalnya pecahan batu bata, cangkang telur, pecahan kerang laut yang dihaluskan, dsb.

Kedua tipe grit tersebut memiliki fungsi berbeda, ada yang hanya berfungsi mengelupas bijian (misalnya pasir) ada juga yang berfungsi memasok mineral (misalnya mineral ayam), ada juga yang memiliki fungsi keduanya (misalnya pecahan cangkang kerang laut yang dihaluskan). Dengan demikian, memberikan grit yang hanya berupa pasir sungai adalah TIDAK CUKUP dengan 2 alasan:~ karena sifatnya yang tidak larut dalam air asupan mineral esensial di pasir tidak terurai.~ pasir sungai umumnya hanya berfungsi sebagai pengelupas bijian dengan tekstur kulit yang keras.

Catatan Penting:
  • Pecahan telur ayam bagus untuk tercukupinya pasokan kalsium karbonat sebagai mineral utama pembentuk kulit telur, namun pastikan Anda mencuci dengan bersih dan menjemurnya dibawah terik matahari, untuk menghindari beberapa virus atau bakteri yang mungkin saja terbawa dari peternakan ayam. Sebagaimana kita ketahui, beberapa penyakit di ayam bisa menular juga ke merpati.
  • Pastikan Anda mengayak dan menghaluskan pecahan kerang laut, karena pecahan kerang kerap kali memiliki ujung lancip dan tajam yang dikhawatirkan dapat melukai saluran pencernaan merpati.
  • Kebutuhan akan grit untuk merpati yang sebagian besar waktunya di kandang (misalnya merpati hias) dan sangat jarang diumbar adalah sangat urgent (penting) namun untuk merpati umbaran yang setiap hari dilepas bebas grit tidak terlalu diperlukan karena merpati akan mencari sendiri grit di lingkungan sekitarnya.
  • Di pasaran sudah banyak grit dijual bebas, rekan2 bisa mencarinya dipasar burung atau membuat sendiri jika grit yg sudah jadi sulit di dapat.

Kesimpulan: 
  • Grit berfungsi untuk mengelupas cangkang terluar dari bijian yang umumnya keras dan juga memberikan asupan nutrisi yang dalam hal ini mineral-mineral esensial.
  • Grit diperlukan mutlak untuk semua jenis merpati dan semua usia terutama untuk indukan betina pada saat breeding untuk terciptanya cangkang telur yang ideal
  • ada 2 tipe grit yaitu yang larut dalam air dan yang tidak larut dalam air
  • memberikan pasir sebagai asinan adalah tidak cukup karena pasir umumnya hanya berfungsi mengelupas bijian namun “miskin” kandungan mineral
  • sediakan 3 tempat di tiap2 kandang merpati yang dikandangin dan jarang diumbar, satu untuk pasokan air, satu untuk pasokan pakan, dan satu untuk pasokan grit.

Penulis om Rozan Naff Pigeon


...Gie Bird Farm Bogor... ...Salam Kolongers...

Minggu, 11 Mei 2014

Cara menernak merpati yang bagus untuk anakan

Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan :

1. Menyiapkan Indukan Sebelum Breeding 
  • Burung dikatakan dewasa dan siap untuk breeding pada saat usia sekitar 7 bulan. Jumlah lar piyik tidak bias dijadikan patokan tingkat kedewasaan burung namun ada juga yang berpendapat sebaiknya indukan untuk breeding bulu piyik sudah rampas semua. Dalam “Austalian Racing Pigeon Journal” edisi Januari 2009 ada yang berpendapat bahwa kualitas anakan akan mulai menurun apabila kedua indukan sudah berusia lebih dari 4 tahun. Untuk itu, salah satu harus diganti dengan yang lebih muda. Penurunan kualitas anakan akan semakin cepat apabila digunakan system “babuan” karena induk betina dipaksa bertelur lebih cepat dari siklus normalnya (sekitar 60 hari).
  • Apabila ada lebih dari satu indukan yang akan diternak, sebaiknya breeding dilakukan secara bersamaan. Ini dimaksudkan untuk memudahkan perawatan dan efisiensi pemberikan pakan pada saat meloloh.
  • Sebelum indukan dijodohkan harus diberi obat cacing terlebih dahulu. Ini sangat penting agar piyik tidak tertular cacing. Pemberian obat cacing diulang pada saat telur akan menetas. Perlu diingat bahwa piyikan yang cacingan kan mempengaruhi pertumbuhannya karena nutrisi akan dimakan oleh cacing.
  • Apabila dalam kandang pernah ada burung yang terkena goham, sebaiknya indukan diberi anti-biotik selama tiga hari dan dilanjutkan dengan pemberian vitamin/supplement. Namun apabila tidak ada kasus goham sebelumnya, maka tidak perlu diberi anti-biotik.
  • Bulu indukan perlu bebas dari kutu, baik yang jenis kecil (lice) maupun yang besar seperti kutu busuk (pigeon flies). Kutu burung selain menghisap darah juga menyebabkan burung gelisah dan tidak dapat tidur dengan tenang karena digigit kutu. Selain itu, kutu juga menyebabkan pertumbuhan bulu piyik menjadi tidak normal karena darah pada pangkal bulu sayap yang masih muda akan dihisap oleh kutu. Apabila ada tanda-tanda indukan berkutu maka perlu diobati dulu agar tidak menular ke piyik.
  • Apabila akan menggunakan babuan, maka babuanlah yang perlu diberi obat. Masa bertelur induk asli dan induk babuan harus bersamaan. Kalaupun ada selisih jangan sampai lebih dari 3 hari.

2. Menjodohkan Indukan
  • Untuk menjodohkan indukan saya kira biasa saja sama dengan menjodohkan burung yang untuk dimainkan. Induk betina dan jantan sebelum dijodohkan bias ditempatkan di dua kurungan yang terpisah dan diletakkan secara berdekatan (dijejer). Ini dimaksudkan agar keduanya bias saling mengenal.
  • Apabila yang jantan sudah terlihat brancah dan betina terlihat lenjeh, keduanya bias disatukan dalam kurungan yang lebih besar agar bias kawin. Namun apabila masih si jantan masih galak agar dipisah lagi dalam kurungan yang berbeda.
  • Setelah mau kawin, kedua indukan bias dimasukan kedalam pegupon. Pada malam hari agar dikawinkan lagi. Keesokan harinya burung dijemur dalam 1 kandang yg cukup besar agar bisa kawin. Setelah matahari terik agar dimasukkan lagi kedalam gupon sambil diberi makan dan sore hari dikeluarkan lagi. Malam hari burung perlu dikawinkan lagi.
  • Biasanya burung akan giring setelah 2-3 hari, namun ada juga yang lebih cepat atau lambat. Ini tergantung dari karakter pejantan. Setelah giring sekitar 5-7 hari , betina biasanya akan bertelu (tentunya tergantung dari kesuburan betina).
  • Tidak ada makanan khusus untuk burung yang sedang angrem. Namun apabila telur sudah diangremi 10 hari, indukan perlu diberi makan yang mengandung nutrisi tinggi seperti kacang hijau, kacang tanah, dan millet (makanan untuk perkutut). Supplemen/vitamin bisa saja diberikan untuk menjaga keseharan indukan yang akan meloloh.
  • Grit perlu diberi setiap hari selama angrem dan meloloh untuk memenuhi kebutuhan mineral, termasuk kalsium, dan menjaga kesehatan pencernakan. Grit yang baik terdiri dari campuran batu bata merah, arang, dan grit putih dengan komposisi 40:20:40. Untuk grit putih bisa didapatkan di pasar, tetapi kalau tidak ada bisa buat sendiri dari campuran kulit telur dan kulit sotong (asinan untuk perkutut). Batu bata dan arang ditumbuk sehingga mudah dimakan. Kegunaan arang adalah untuk menyerap zat beracun (toxic) seperti pestisida yang mungkin terbawa oleh pakan.
  • Setiap seminggu sekali air minum dicampur dengan “cuka apel” namun kalau sulit mendapatkan cuka apel bisa digunakan cuka makan biasa (jangan cuka biang). Perbandingan air dengan cuka tergantung tingkat keasaman cuka. Yang penting jangan terlalu asam (Bahasa jawa “kleter-kleter) agar burung mau minum. Tujuan pemberian cuka apel adalah untuk mencegah berkembang biaknya bakteri tertentu seperti E-Coli dan Salmonella yang tidak berkembang pada lingkungan yang asam.
  • Yang perlu dijaga selama indukan mengerama adalah jangan sampai mengalami stress, misalnya berantem dengan burung lain yang masuk gupon dan makan yang tidak cukup. Air minum jangan diletakkan di dalam gupon untuk menghindari air tumpah.

3. Menyiapkan Gupon dan Sarang 
  • Yang terpenting diperhatikan adalah jangan sampai gupon dan sarang menjadi lembab karena lingkungan yang lembab menjadi tempat berkembang biak bakteri. Untuk itu gupon harus memiliki sirkulasi udara yang cukup. Terlebih lagi mengingat iklim di Indonesia mempunyai tingkat kelembaban yang sangat tinggi (lebih dari 80%).
  • Sarang burung harus ditempatkan pada suatu wadah tertentu agar telur tidak “nglundung” dan dapat dierami dengan sempurna. Tempat sarang bisa terbuat dari gerabah (semacm mangkok dengan garis tengah sekitar 15 cm) atau dibuat kotakan dari kaju.
  • Bahan sarang yang paling baik adalah dari batang tembako karena bakteri tidak berkembang biak di media batang tembako. Cara membuatnya batang tembau yang masih basah dipotong sepanjang 20 cm lalu “digepreng” sehinga bias disuwir kecil-kecil. Setalah disuwir-suwir lalu dijemur sampai kering. Apabila sulit mencari batang tembakau, maka bahan sarang terbaik nomor dua adalah daun cemara yang sudah kering. Apabila daun cemara juga sulit didapat maka dapat diganti dengan bahan dari ranting kecil yg sudah kering. Prinsipnya bahan sarang jangan dari bahan yang menyerap air dan mudah lembab. Bahan sarang yang paling jelek adalah jerami dan merang karena menjadi sangat lembab bila terkena basah akibat kotoran burung. Saya perhatikan di lapak2 banyak digunakan suwiran besek bamboo untuk sarang. Menurut saya ini kurang baik karena agak dingin.
  • Sarang harus dikontrol secara berkala dan apabila sarang sudah menjadi lembab dan banyak kotoran, maka perlu diganti dengan sarang yang baru sambil wadah sarang juga dibersihkan. Selain itu gupon juga harus dikontrol kebersihannya.

4. Pemberian Pakan Untuk Indukan yang Meloloh 
  • Masalah ini pernah dibahas oleh Mas Ary di merpati.forumotion. Saya hanya menambahkan beberapa hal saja.
  • Pada saat piyik berusia 1-7 hari, piyik hanya mengkonsumsi susu dari indukannya. Untuk itu, indukan harus diberi makanan yang bergizi agar kualitas susunya baik. Beberapa biji-bijian yang baik untuk burung selain jangung dan beras merah adalah millet, kacang tanah, kacang hijau, dan kedelai. Khusus untuk kedele, perlu “disangrai/digongseng” (roasted) untuk menetralisir trypsine (selaput pada kedele) yang sulit dicerna dan dapat mengganggu pertumbuhan.Kedele sangat bagus karena mengandung banyak protein. Porsi kedele dalam pakan sekitar 10 % saja. Untuk menambah protein bagus juga dikasih pellet (voor) yang biasa disebut voor tulang atau voor babi (tolong dikoreksi kalau salah).
  • Biji-bijian untuk pakan tentunya harus bersih. Selain bersih, sebaiknya biji-bijian diberi “conditioning oil”. Kegunaan conditioning oil ini adalah untuk membantu pencernaan dan menambah vitamin, khususnya fat (lemak).Ada berbagai jenis conditioning oil yang dijual, tapi menurut saya tidak perlu beli. Kita bias pakai olive oil (minyak zaitun), kalau minyak zaitun sulit didapat bias pakai virgin coconut oil, kalau ini susah pakai saja minya sawit yang biasa untuk masak. Cara pemakaiannya, 1 kg pakan dicampur dengan ½ sendok the minyak dan diaduk sampai merata sehingga biji-bijian terlihat mengkilat (jangan sampai berminyak). Pemberian conditioning oil bisa seminggu 2 atau 3 kali saja. Akan lebih bagus kalau pakan yang sudah dikasih minyak ditaburi sedikit susu bubuk dan diaduk sampai merata. Susu akan menempel pada pakan yg sudah kena minyak.
  • Setelah piyik berusia 1 minggu, indukan mulai meloloh dengan biji-bijian. Komposisi pakan setap sama, hanya apabila jagung dalam ukuran besar sebaiknya cari yang sudah dipecah agar memudahkan piyik mencerna dan menyerap nutrisi dari jangung. Millet (pakan perkutut) sangat baik untuk pertumbuhan bulu yang sehat. Voor juga tetap diberikan (jangan terlalu banyak) sebagai sumber protein agar piyikan cepat besar.
  • Selama masalah meloloh yang terpenting adalah makanan harus cukup tersedia agar indukan tidak keluyuran mencari makanan dari luar yang mungkin tidak higienis dan piyikan juga cukup mendapat asupan. Air minum harus selalu tersedia dan juga harus bersih. Banyak bibit penyakit berasal dari air yang tidak bersih. Grit dalam ukuran yang kecil juga perlu disediakan untuk memenuhi kebutuhan piyik terhadap mineral, khususnya kalsium, yang penting untuk pertumbuhan tulangnya.
  • Saat masa meloloh ini harus selalu dimonitor perkembangan piyik, apakah keduanya tumbuh merata, kesehatan piyik, dan yang paling penting adalah memperhatikan kebersihan kandang. Pada saat meloloh kandang menjadi cepat kotor dan ini harus dibersihkan, termasuk mengganti sarang kalau lembab dan banyak kotoran.
  • Pada saat piyik berusia 2 minggu kebutuhan makan sangat meningkat, dan kadang-kadang indukan mulai kewalahan memenuhi kebutuhan makan piyik yang selalu lapar. Terlebih lagi kalau indukan “malas” meloloh. Di sini pengawasan sangat penting untuk mengetahui apakah piyik mendapat cukup makan. Setiap malam perlu dikontrol tembolok piyik apakah cukup terisi atau tidak. Kalau telih terlihat agak kosong perlu dibantu dengan spet makanan tambahan. Banyak makanan khusus piyik yang dijual seperti buatan Versele-Laga. Kalau tidak salah Aristol juga mengeluarkan pakan untuk piyik. Sebagai pengganti, ada juga yang menggunakan bubur bayi seperti merek SUN. Menurut saya, untuk makanan tambahan cukup disepet dengan voor pakan ayam dicampur dengan sedikit susu bubuk lalu dicairkan supaya bisa disepet. Kalau mungkin, bisa juga dikasih kuning telur rebus (jangan yang mentah). Piyik biasanya akan disapih pada usia sekitar 25-30 hari (mohon dikoreksi kalau keliru).
  • Terkadang pertumbuhan piyik tidak sama (satu besar dan satu kecil). Jika ini terjadi maka piyikan yg kecil perlu mendapat perhatian tambahan makanan melalui spet. Ada juga peternak hanya meneteskan telurnya 1 saja dalam satu pasang indukan dan telur yang satunya diteteskan diundukan yang lain. Tujuannya agar pertumbuhan piyik lebih cepat. Kalau akan memakai system ini maka perlu disiapkan babuan yang akan meloloh.
  • Selama indukan meloloh jangan diberi anti biotic. Tujuannya agar piyik juga dibiasakan hidup dengan bakteri untuk membangun system kekebalan tubuhnya. Kalau ada indukan yang sakit harus segera dipisah agar tidak menulari.

5. Pemeliharaan Piyik Setelah Disapih 
  • Terkadang ada breeder yang memisahkan piyik dari indukan sebelum disapih secara alamiah. Mungkin salah satu tujuannya agar indukan cepat bertelur lagi. Saya pribadi tidak menganjurkan piyik dipisah sebelum waktunya karena piyik akan mengalami stress berat.
  • Pada saat piyik disapih ia akan mengalami stress karena kehilangan perlindungan dari induknya dan harus mencari makan sendiri. Apabila piyik dipaksa dipisah dari induknya maka tingkat stress akan semakin tinggi. Piyik yang mengalami stress membawa resiko bakteri dalam tubuhnya akan berkembang secara cepat dan karenanya kemungkinan sakit menjadi tinggi. Stress yang terlalu tinggi juga akan berdampak negatif terhadap perkembangan mentalnya, misalnya setelah dewasa menjadi burung yang penakut, termasuk takut berkompetisi dengan lawan kalau diadu.
  • Setelah piyik betul-betul mandiri (bisa makan sendiri) sebaiknya ditempatkan dalam 1 kandang yang agak besar terpisah dari burung dewasa. Kalaupun akan dicampur dengan burung dewasa hanya dengan burung betina saja. Tujuannya agar tidak dikejar-kejar oleh burung dewasa, terutama waktu rebutan makanan.
  • Sekali-sekali piyik perlu dipegang dan dimandikan agar tidak liar (giras). Kandang piyik juga perlu mendapat sinar mata hari yang cukup. Kalau tidak memungkinkan membuat kandang khusus piyik yang penting dijemur setiap pagi.
  • Makanan untuk piyik yang baru disapih pada prinsipnya sama saja dengan burung dewasa ditambah dengan grit. Seminggu sekali air minum juga dicampur dengan cuka apel atau cuka biasa seperti telah dijelaskan diatas. Supplement sangat penting untuk piyik yang struktur tubuhnya sedang tumbuh menjadi burung dewasa. IDEAL merupakan salah satu supplement yang baik. Waktu saya punya piyik, untuk supplement saya beri CENTRUM ½ kaplet seminggu dua kali. Pengalaman saya, CENTRUM sangat baik untuk piyik.
  • Pada prinsipnya dalam proses selama dalam proses menjadi dewasa piyik harus merasa nyaman dengan makanan yang cukup dan bergizi.
sumber merpati.org



...Gie Bird Farm Bogor... ...Salam Kolongers...

Mengenali Penyakit pada Merpati

Tentunya para penggemar merpati sudah tahu dan mengalami, punya merpati yang tdk fit dalam beberapa hari kemudian tembolok menjadi bengkak, biasanya burung tampak seperti bola dengan bulu kepala berdiri,, dan bila diperhatikan dengan seksama ternyata makanan kemarin masih belum habis dan masih tersisa di tembolok, setelah 2 ciri ini ditemukan, coba tekan pelan pada tembolok, ada seperti gas yang dihembuskan keluar dari paruh (gassy crop), mulut bau. Burung dengan sour crop akan mudah muntah oleh beberapa rangsang, baik cahaya maupun gerakan, burung menjadi mudah haus (Polydipsia) dan minum banyak, tinja menjadi encer mungkin putih mungkin hijau pekat sekali dan burung kehilangan napsu makan. Saya akan uraikan satu / satu mengapa begini dan mengapa begitu. 

* Sour Crop
Sour Crop bukanlah penyakit utama, tetapi merupakan mekanisme pertahanan diri merpati karena terserang penyakit, tembolok akan di blok secara otomatis oleh mekanisme pertahanan merpati sehingga tidak ada satupun makanan yang akan diteruskan ke profentriculus dan gizzard (organ pencernaan setelah semua makanan selesai dihaluskan didalam tembolok).
* Mengobati Sour Crop
Mengobati Sour Crop adalah pintu utama dalam mengobati penyakit merpati. Bagaimana obat2an akan dapat mengobati jika semua obat hanya tertahan ditembolok?

* Mengapa burung mudah haus dan banyak minum?
Ini juga merupakan mekanisme pertahanan hidup merpati, saat sour crop terjadi, tidak ada 1 pun makanan yang akan diteruskan ke profentriculus dan gizzard,, semua akan tertahan di tembolok. proses perubahan ini memaksa merpati untuk menggunakan cadangan energi dari sumber tenaga selain karbohidrat,, yaitu protein dan lemak untuk membentuk glikogen (Gliko neo genesis) untuk kemudian glikogen dipecah menjadi ATP (energi) melalui proses yang disebut dengan glikoneolisis. Proses ini selain akan mengampil semua protein dan lemak dalam merpati (burung jadi kurus), juga akan menyebabkan intake asupan air akan meningkat karena sifat glukosa adalah menarik air.

* Mengapa Berak Cair dan Hijau?
Akibat tidak adanya makanan yang dicerna akan memaksa merpati untuk menggunakan mekanisme Glikoneolisis yang menyebabkan produk sisa seperti asam pyruvat dan laktat ikut dibuang melalui tinja dan urine, asam pyruvat dan laktat yang dibuang juga tercampur oleh billirubin (bahan dari empedu untuk mengurai lemak) yang pada mekanisme normal akan dirubah menjadi stercobillinogen (berwarna coklat kekuningan) oleh bakteri. pada kasus ini billirubin tidak dirubah menjadi stercobillinogen karena bakteri tidak menemukan bahan pertumbuhan yang mereka butuhkan untuk hidup sehingga tinja akan berwarna hijau kental.

* Dapatkah disembuhkan?
Tergantung bagaimana anda dengan kecermatan anda menjalankan apa yang akan saya sampaikan disini. Yang harus dilakukan pertama kali adalah mengisolasi merpati pada kandang terpisah jauh dari merpati lainya.
  1. Lakukan reverse tubing/draining technique
  2. Puasakan merpati 1 hari 1 malam (dalam kasus yang terlambat,, yaitu burung terlanjur kurus kering mungkin mati pada tahap ini).
  3. Jangan sediakan makanan atau minuman dalam kandang isolasi.
  4. Dalam masa puasa dan selama 5 – 7 hari berikan 1 tetes nystatin 2 x sehari + trimecyn 1 x sehari + metronidazole 100mg 1 x sehari.
  5. Setelah puasa 1 hari 1 malam,, dengan menggunakan teknik tube feeding, masukan makanan cair yang dapat dibuat dari bubur bayi sebanyak 5 – 10 ml. beri jeda 8 jam,, lihat kembali apakah makanan sudah lenyap dari tembolok,, jika belum diamkan hingga keesokan harinya.
  6. Jika tembolok masih belum kosong maka ulangi dari prosedur 1 dan ditambahkan memasukan air + gula + garam (sedikit) untuk tindakan rehidrasi sebanyak 5 ml dengan teknik tube feeding,, jika tembolok sudah kempis berikan ulang makanan cair menjadi 15 ml, berikut hingga hari ke 5 – 7. 
  7. mulai coba memberikan jagung (jika masih belum mau makan bisa dilolohkan manual dengan tangan),, dan beri minum sedikit sedikit tiap 8/12 jam. 


Catatan : 
  • Kombinasi obat yang saya berikan sudah merupakan kombinasi terbaik untuk mengatasi CRD,Candidiasis,Coccidiosis,Salmonellasis,Canker/goham, Chlamidiasis. 
Isue : 
  • Katanya kalo tembolok bengkak dikasi air teh + antangin bisa sembuh : BOHONG !! kalaupun sembuh adalah dari pertahanan tubuh merpati yang memang baik sekali. Dari 10 burung yang saya obati dengan cara ini, 10 mati semua. 
  • Katanya Kelebihan obat ini / itu yang bikin burung jadi tetelo : SALAH BESAAAAR,, nggak ada obat yang bikin burung jadi tetelo,, yang menyebabkan tetelo ada 2 jenis yaitu PMV1 -Pigeon (Paramyxovirus type 1) dan Salmonella sp,, masuknya virus adalah dari kondisi buruk merpati oleh infeksi lain, virus adalah second line (infeksi pennumpang) setelah terlebih dahulu kondisi burung diturunkan oleh penyakit lain. 
  • Goham/Canker dinyatakan sembuh bila pada mulut merpati sudah bersih : SALAAAH, 70% goham / canker dimulai dari dalam pencernaan – saluran pernafasan merpati (tidak terlihat), jadi menganggap jika mulut bersih goham / canker sudah sembuh adalah salah besar, tetap lanjutkan pengobatan sampai minimal 5 – 7 hari! jangan main2 dengan antibiotika, karena canker / goham yang disebabkan oleh trichomonas sp mempunyai kemampuan yang luar biasa dalam melakukan mutasi untuk menjadi kebal terharap antibiotika yang diberikan jika dalam pengobatan tidak benar2 tuntas! atau anda akan mengalami kesulitan dikemudian hari, mengapa kok sekarang dikasi ini ga sembuh ya? tau kan kenapa?


...Gie Bird Farm Bogor... ...Salam Kolongers...

Kamis, 08 Mei 2014

PATEK / PEGEON POX

Penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang kulit / selaput lendir virus cacar ini tidak dapat menembus kulit yang tidak rusak. virus dapat memasuki kulit terluka. umumnya ditularkan melalu air liur, bisa tertular melalui pakan bersama dan air, atau ditularkan oleh nyamuk melalui gigitan. Nyamuk bisa membawa virus selama beberapa minggu dan kemudian mengirimkan ke burung Setelah melewati masa inkubasi 4 sampai 10 hari. Terlihat dari kulit yang berkembang menjadi sel epidermis pada permukaan kulit, memperbesar dan memproduksi virus. Sel ini menjadi menggelembung dengan cairan dan membentuk partikel virus, menyerupai sekelompok lepuhan kecil. burung terlihat ada benjolan berkerak pada bagian paruh, sekitar mata, kaki atau pada bagian kulit yg tidak tertutup bulu. didalamnya ada cairan kuning bisa meradang dan melebar, kadang jika parah paruhpun bisa copot dan kematian.

Pengobatan :
Tidak ada obat yang efektif terhadap virus ini. kita hanya berupaya membuat burung nyaman, memberikan ransum yang baik dengan banyak air minum, tapi bisa kita berikan anti biotik untuk pencegahan infeksi. Vitamin A dapat membantu meningkatkan penyembuhan kulit. Ada banyak cara orang berusaha untuk penyembuhan ada yang dibakar oleh rokok, ada yang menggunakan kapur sirih, ada yang mengupas habis patek, kadang perlakuan yang kita buat makin memperburuk keadaan dan burung makin strees. Untuk proses penyembuhan dan menghambat penyebaran saya menggunakan salep yang mengandung anti biotic KALMICETINE chloramphenicol
Pencegahan: 
Merpati dapat divaksin pigeon pox ( saya pribadi belum nemu vaksin ini di lokalan Indonesia ) jaga ketat kebersihan kandang agar tetap kering, desain kandang memperoleh sinar matahari cukup, siklus udara yang baik hindari terpaan angin langsung. Atau bagi burung anakan yang rawan terkena penyakit ini bisa diolesi salep KALMICATINE pada bagian kulit-kulit yang terbuka.

Semoga Bermanfaat

sumber : arulmanz.blogspot.com


...Gie Bird Farm Bogor... ...Salam Kolongers...

TETELO

Merupakan salah satu penyakit pada unggas (ayam, burung, dll) yang hingga kini belum bisa diobati. Satu-satunya upaya yang bisa dilakukan adalah pencegahan, misalnya vaksinasi ND. Pada burung, vaksinasi jelas merepotkan karena burung rawan stres. Jangankan disentuh jarum suntik, dipegang dengan cara salah pun burung bisa stres. Karena itu, cara tradisional menggunakan tanaman obat bisa menjadi alternatif vaksinasi melalui air minum, dan bisa dilakukan siapapun tanpa memerlukan keterampilan khusus.Sebenarnya vaksinasi ND seperti yang diterapkan pada ayam tidak selalu menggunakan jarum suntik. Day Old Chicken (DOC) umur 4 hari, misalnya, biasanya divaksin melalui tetes mata. Pada umur 4 minggu divaksin lagi melalu air minum. Saat berumur 4 bulan, ayam produktif kembali divaksin melalui suntikan / injeksi, dan peternak besar biasanya mengulanginya lagi setiap 4 bulan sekali.Menilik pengalaman para peternak ayam, sebenarnya burung bisa juga diberi vaksinasi melalui dua cara awal, yaitu diteteskan pada mata dan diberikan melalui air minum. Tetapi karena vaksin membutuhkan penanganan khusus, misalnya harus disimpan dalam suhu dingin, tidak boleh terpapar sinar matahari secara langsung, dan harus habis saat itu juga, hal ini tentu merepotkan pemelihara maupun penangkar burung. Belum lagi mengenai biaya pembelian vaksin yang tidak bisa dibilang murah.Beberapa faktor di atas menjadi alasan mengapa selama ini jarang ada kicaumania, termasuk penangkar burung, yang mau melakukan vaksinasi ND terhadap burung-burungnya. Hal ini nampaknya juga dialami para peternak ayam bangkok, yang rata-rata kepemilikan ternaknya tidak mencapai 100 ekor, di mana mereka jarang melakukan vaksinasi ND.Celakanya, setiap pergantian musim, sebagaimana terakhir terjadi dalam periode Oktober – November lalu, beberapa jenis burung seperti murai batu, lovebird, dan merpati, maupun ayam bangkok yang mati akibat terserang tetelo.

Tidak sembuh total Tetelo bisa menyerang jenis burung apapun. Karena tingkat kematiannya 90 – 100 %, berarti masih ada kemungkinan (meski kecil, hanya 10%) untuk bertahan. Tetapi burung yang sembuh atau bisa bertahan hidup biasanya meninggalkan beberapa “cacat”, misalnya masih terlihat sering gela-gelo (memutarkan kepalanya).Beberapa merpati balap yang pernah terserang tetelo memang masih bisa terbang, tetapi jelas tak bisa fokus seperti dulu. Begitu juga dengan burung perkutut dan burung berkicau. Di tengah lomba, ketika ia bermaksud mengeluarkan suara, tekukan kepala jelas akan mengubah volume dan irama lagunya.Bahkan kalau mau dijadikan indukan saja, burung jantan yang pernah terserang tetelo masih berpotesi melimpahkan sebagian virusnya melalui sperma yang masuk ke oviduct dan ovarium burung betina, dan membuahi sel telur (ovum). Demikian pula pada burung betina, di mana sebagian virus ND bisa terbawa sampai ke sel telurnya. Ketika telur menetas, maka piyik pun sudah membawa benih virus ND.Karena itu, dalam konteks penangkaran atau memelihara burung lomba, saya cenderung menganjurkan untuk menyingkirkannya. Meski sembuh, burung ini sebenarnya tidak sembuh benar. Terbukti beberapa gejala gangguan saraf masih sesekali muncul, seperti gela-gelo.Di dalam tubuhnya masih terdapat virus ND, yang sewaktu-waktu bisa muncul dan menulari burung yang sehat. Memang sayang apabila burung harus disingkirkan, tetapi menyelamatkan yang lebih sehat adalah sebuah pilihan yang bijak.Melihat berbagai pengalaman pahit yang pasti selalu terjadi setiap pancaroba, ada baiknya kita memberi perhatian lebih serius terhadap ancaman tetelo. Penerapan vaksinasi secara tradisional melalui tanaman obat mungkin bisa menjadi solusi awal yang bisa diterapkan pemelihara atau penangkar burung, apalagi obat herbal memiliki sifat yang sangat aman bagi makhluk hidup.Ada tiga resep tradisional yang cukup cespleng dan aman dikonsumsi burung. Disebut cespleng, karena memang sudah diuji coba beberapa kali. Dikatakan aman dikonsumsi, karena semua bahannya bersifat herbal atau dari tanaman obat. Silakan dipilih resep mana yang diinginkan, dan saya akan membeberkan beberapa kondisi faktual dari masing-masing resep.

Resep Om Alief Ardi
Resep ini saya dapatkan dari Om Alief Ardi, yang sejak muda gemar mengutak-atik pakan dan breeding ayam. Beliau sarjana kehutanan dari IPB, dan sekarang sedang menempuh S2 di Kota Semarang. Resep ini awalnya untuk konsumsi ayam-ayam piaraannya, tetapi bisa juga diterapkan untuk unggas lainnya termasuk burung berkicau, merpati, derkuku, perkutut, dan sebagainya.
Bahan baku :
Daun papaya
Temuireng
Temulawak
Kulit bawang putih
Kulit bawang merah
Daun teh
Daun salam
Daun singkong
NB: tidak ada takaran mengenai bahan-bahan di atas, karena sifatnya seperti jamu godokan. Jadi silakan gunakan bahan seperlunya.
Cara pembuatan :
Semua bahan diiris tipis-tipis, masukkan ke dalam panci berisi air, dan direbus sampai mendidih.
Setelah mendidih, matikan kompor, dan diamkan ramuan ini beberapa saat sampai suhunya menjadi hangat-hangat kuku.
Air rebusan disaring.
Ampasnya jangan dibuang, karena masih bisa digunakan untuk campuran pakan basah pada itik / ayam, atau dikeringkan untuk dicampur dengan voer burung. Ampas ini juga dapat membantu mencegah burung dari berbagai penyakit akibat virus dan bakteri, termasuk tetelo dan flu burung.
Cara pakai :
Untuk burung yang biasa dipegang, air rebusan ini bisa diteteskan langsung ke paruh burung, dengan dosis 2 sendok makan (sekitar 5 ml atau 5 cc).
Untuk burung yang belum terbiasa dipegang, 1 bagian air rebusan bisa dicampurkan ke dalam 3 – 4 bagian air minum.
Menjelang pancaroba atau pergantian musim (Oktober – November dan April – Mei), ramuan ini bisa berikan setiap 2-3 hari sekali.
Di luar musim pancaroba, pemberian cukup 1 minggu sekali. Sebagian bahan ini juga digunakan para peternak ayam organik di Kabupaten Demak dan Kabupaten Pati dan sejauh ini bebas dari segala jenis penyakit yang disebabkan virus dan bakteri: dua sumber penyakit yang paling sering menyebabkan kematian.

Resep Om Selo Semar
Om Selo Semar adalah penggemar merpati dari Semarang, yang juga piawai dalam merawat dan melatih merpati balap dan merpati tinggian. Beberapa kali jagoannya terkena penyakit yang menurutnya tetelo, dan sembuh berkat ramuan bikinannya sendiri.Menurut saya pribadi, sebenarnya merpati Om Selo Semar dalam kondisi bisa bertahan hidup, tapi tidak benar-benar sembuh. Ia termasuk bagian dari 10% burung yang selamat dari keganasan tetelo, mungkin karena virus yang menyerangnya termasuk tingkatan rendah (tipe lentogenik). Apalagi dia pun mengatakan, meski sudah sembuh, dan bisa terbang normal, namun masih sedikit gela-gelo.Bagaimana pun, kita tetap harus memberikan apreasiasi terhadap upaya Om Selo yang menyelamatkan burung dari kematian melalui ramuannya. Dan, saya yakin, ramuan yang pernah dipakai untuk pengobatan ini juga cespleng untuk mencegah penyakit tetelo.
Bahan baku :
Madu murni
Kencur
Kunyit
Kuning telur
Kunci
Ubi tekiNB: Resep ini juga tidak memiliki takaran pasti, silakan gunakan seperlunya.
Cara pembuatan:
Semua bahan (kecuali madu), dicuci bersih, dikupas kulitnya, dan dihancurkan / ditumbuk hingga menjadi pasta.
Aduk pasta hingga semua bagian tercampur merata, sambil sedikit demi sedikit ditambahkan madu murni.
Pasta yang kental dan tercampur merata dibentuk menjadi bulatan-bulatan kecil, disesuaikan dengan butiran yang biasa dikonsumsi burung. Misalnya, karena merpati dan lovebird terbiasa makan jagung, ukuran butiran pasta ini setara dengan ukuran biji jagung. Jika burung terbiasa makan voer, butiran bisa dibuat seukuran butiran voer tersebut.
Cara pakai :
Untuk pencegahan, dosis bisa 2-3 hari sekali selama masa pancaroba, cukup 1 butir saja.
Untuk pencegahan di luar masa pancaroba, dosis 1 butir dan diberikan seminggu sekali.
Untuk pengobatan, sebagaimana diterapkan Om Selo, dosis 1 butir sehari sekali, selama 3 hari berturut-turut atau sampai sembuh.

Resep tunggal daun pepaya
Resep ini hanya menggunakan daun pepaya yang sudah tua namun belum menguning.
Cara pembuatan :
Iris daun pepaya menjadi beberapa bagian yang lebih kecil, kemudian diletakkan dalam mangkok atau wadah sejenis.
• Tambahkan air matang sebanyak 100 ml ke dalam mangkok.
Peras daun pepaya, sehingga warna air akan berubah menjadi hijau pekat.
Saring airnya saja, sehingga bersih dari sisa-sisa daun pepaya.
Cara pakai :
Untuk burung yang biasa dipegang, ekstrak daun pepaya sebanyak 5 ml (setara 2 sendok makan) langsung dimasukkan ke paruh burung. Berikan secara pelan-pelan.
Untuk burung yang belum terbiasa dipegang, 5 ml ekstrak daun pepaya bisa dicampurkan ke dalam 50 ml air minum.
Untuk pencegahan di musim pancaroba, pemberian jamu bisa dilakukan 2-3 hari sekali.
Untuk pencegahan di luar masa pancaroba, pemberian jamu cukup seminggu sekali.
Untuk pengobatan burung yang terserang tetelo, dosisnya 3x sehari selama 2 hari berturu-turut. Pada hari ketiga, dosis pemberian dikurangi menjadi 2x sehari sampai sembuh (ingat, sembuhnya tidak total, tetapi bisa membantu mempertahankan hidup burung).

Silakan memilih dan mencoba salah satu resep di atas, yang tetap aman untuk burung karena berasal dari tanaman obat.
Semoga bermanfaat, dan burung Anda terbebas dari penyakit mematikan ini.

Sumber : omkicau


...Gie Bird Farm Bogor... ...Salam Kolongers...

MENGENAL JENIS PENYAKIT PADA MERPATI DAN PENGOBATANNYA

Untuk memudahkan, kita kelompokkan jenis penyakit tersebut berdasarkan penyebabnya. 

 1. Penyakit Yang Disebabkan oleh Virus 
  • Newcastle Disease (ND) 
  • Paramyxovirus (sejenis ND)
  • Pigeon Pox (patek) 
  • Herpesvirus 
  • Adenovirus
  • Circovirus
  • Arbovirus
Penyakit yang disebebkan oleh virus tidak bisa diobati dengan antibiotik, tetapi hanya bisa dicegah dengan cara vaksinasi. Penyebuhan hanya mengandalkan pada daya tahan tubuh untuk mengatasi berkembangnya virus tersebut. Pada saat daya tahan tubuh sudah mampu mengatasi, maka dengan sendirinya burung akan sembuh. Tetapi kalau anti-body tidak kuat burung akan mati.
Burung yang terkena penyakit yang disebabkan oleh virus bisa juga diberi anti-biotik berspektrum luas seperti Baytril atau Amoxyline. Tujuannya bukan untuk menyembuhkan penyakit tersebut, tetapi untuk mencegah munculnya infeksi sekunder akibat kondisi tubuh yg lemah. Burung yang terkena penyakit karena virus, yang terpenting dilakukan adalah diisolasi, jaga kebersihan kandang dan beri makanan yang berprotein untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya. Kalau burung nggak mau makan bisa dibantu dengan spet cairan infus. Jenis penyakit karena virus yang paling umum adalah ND/Paramyxovirus dan Pox (cacar).


2. Penyakit yang Disebabkan oleh Bakteri.
  • Paratyphoid
  • Mycoplasmosis 
  • Clamydiosis
  • Pseudotuberculosis
  • Aspergillosis
  • Candidiasis
  • Ulcerative Enteritis
  • E-Coli
  • Streptococus Bovis 
Dari jenis penyakit tersebut di atas, yang paling umum dijumpai adalah Paratyphoid, Clamydiosis, Streptococus Bovis dan E-Coli


3 Penyakit yang disebabkan oleh Protozoa
  • Coccidiosis
  • Trichomoniasis/Canker (Goham)
  • Malaria
  • Pseudomalaria
  • Hexamitiasis
  • Toxoplasmosis
  • Leucocytozoonosis 
Dari jenis penyakit tersebut di atas, yang paling umum adalah coccidiosis dan Canker (goham).


4. Penyakit yang disebabkan oleh parasit.
  • Cacing Pita (tapeworm)
  • Cacing Gelang(roundworm)
  • Cacing Rambut.(hairworm)

5. Penyakit yang disebabkan oleh Ectoparasite (Kutu)
  • Lice
  • Mites
  • Pigeon Fly


1. Goham (Canker)
Goham atau Canker merupakan penyakit merpati yang paling umum dijumpai. Penyakit ini sebenarnya semacam sariawan yang disebabkan oleh protozoa trichomoniasis. Karena penyakit ini paling umum dijumpai, maka apabila burung anda terlihat kurang fit, maka kecurigaan pertama adalah Goham. Goham sangat mudah menyerang burung yang stress karena berbagai sebab, terutama stress karena kelelahan atau perjalanan jauh. Goham bisa menyerang bagian tubuh mana saja mulai dari mulut sampai dubur seperti terlihat pada gambar di atas.
Mendeteksi Goham sebenarnya tidak terlalu sulit.Beberapa tanda-tanda goham yg paling umum adalah: 
  • Ada bercak kuning di mulut. Tetapi apabila goham menyerang organ bagian dalam tentu bercak kuning tidak terlihat. Untuk goham yang menyerang organ bagian dalam, maka mulut burung akan tercium bau busuk. Oleh sebab itu apabila ada burung yang terlihat kurang sehat, maka perlu diperiksa mulutnya dan dicium.
  • "Pinguin posture", yaitu burung akan berdiri seperti pinguin atau bebek dengan badan terangkat seperti gambar piyik di atas.
  • Kotoran mencret dan berwarna hijau.
  • Banyak minum
  • Telih tidak turun
  • Badan terasa berat ("lady feel")
  • Bulu terlihat kering dan kusam.

Penularan goham adalah melalui kontak langsung dan air liur. Burung indukan yg kena goham maka saat meloloh akan menularkan kepada piyiknya. Oleh sebab itu, sebelum indukan meloloh perlu diberi obat anti-goham 1/2 dosis (3 hari). Burung yang sedang meliloh apa bila lolohannya tercecer di sarang maka piyiknya akan terkena goham di bagian dubur seperti gambar di atas (navel canker). Goham juga mudah menular melalui air minum. Oleh karena itu, burung yang terkena goham, tempat minum dan makannya di pisah. Lebih aman lagi, burung yang terkena goham diisolasi.
Kalau kita tidak yakin burung2 teman bebas dari goham, maka saat latihan bersama ada baiknya tempat minumnya tidak tercampur dengan burung orang lain. Ini penting terutama kalau kita maen balap atau kolongan. Pengobatan goham bisa menggunakan anti biotik Metronidazole, Carnidazole, Ronidazole atau Dimetridazola. Metronidazole terbukti efektif mengatasi goham dan harganya pun relatif murah dan bisa didapat di apotik. Dosis yang dianjurkan adalah 50 mg/hari. Karena saya agak ragu dengan kekuatan anti biotik yang beredar di Indonesia, bisa menggunakan dosis 75-100 mg. Jadi kalau kita pake Metronidazole 500 mg, maka 1 tablet bisa dibagi 4-6. Pengalaman saya belum lama ini diberi 1/6 tablet dan hanya dalam 2 hari goham sudah bersih. Meskipun goham sudah bersih, tetapi pemberian anti biotik dianjurkan 5-7 hari agar betul2 tuntas dan menghindari bakteri kebal.
Kalau kita membawa burung dari luar kota atau dari tempat lain ada baiknya diberi obat anti goham 1/2 dosis (3 hari). Untuk burung yang stress karena perjalanan jauh atau terlalu lelah, cukup diberi obat 1 kali saja

2. Infeksi Saluran Pernapasan        
Penyakit pada sistem pernapasan pada umumnya terjadi pada saat burung aktif dimainkan. Gejala yang umum terlihat pada burung yang terkenana infeksi saluran pernapasan adalah:
  • Pada stadium dini, mata terlihat berair dan pada stadium lanjutan mata seperti belekan seperti terlihat pada gambar di atas.
  • Keluar cairan dari hidung
  • Cere (bagian hidung yang berwarna putih) terlihat lembab dan kotor (tidak putih bersih)
  • Burung suka bersin dan menggaruk-garuk matanya dengan kaki.
  • Nafas terlihat berat (megap-megap.
  • Apabila mulut dibuka maka tonsil terlihat membengkak dan saluran pernapasan (windpipe) menyempit.

Beberapa faktor penyebab terjadinya infeksi saluran pernapaan antara lain: 
  • Faktor lingkungan (kandang lembab, terlalu padat/overcrowding)
  • Faktor manajemen yang buruk (lembab, kualitas pakan, latihan yang berlebihan)
  • Faktor penyakit (bakteri, jamur, dan kutu)

Beberpa jenis bakteri penyebab infeksi saluran pernapasan antara lain Clamydiosis/ornithosis,Mycoplasama, Haemophilus. E-Coli pada stadium tertentu juga dapat menyebar pada sistem saluran pernapasan. Serbuk jamur (Aspergillus Fumigatus) yang terhisap oleh merpati juga dapat menjadi faktor penyebab gangguan pernapasan. Dalam kandang yang lembab, jamur akan tumbuh dengan subur. Selain itu kutu (mites) yang masuk ke lubang hidung juga dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan. Penularan infeksi saluran pernapasan adalah melalui kontak langsung dengan perantara air minum atau lendir yg keluar saat burung bersin. Bakteri penyebab infeksi saluran pernapasan pada umumnya bertahan hidup di luar tubuh burung selama 1 atau 2 hari. Pembersihan kandang dengan menggunakan disinfektan dapat mencegah penularan kepada burung lain.
Pengobatan burung yang terkena infeksi saluran pernapaan sangat tergantung pada penyebab dari infeksi tersebut. Namun apabila infeksi karena bakteri, maka obat yang direkomendasikan adalah doxycicline+tylosin dengan merek dagang Doxy-T (kalau tidak salah keluaran Oropharma) dan Enrofloxacine (Baytril). Anti-biotik derivatif tetracycline juga efektif mengatasi infeksi saluran pernapasan. Untuk penggunaan Baytril dapat diberikan 3 tetes sebanyak 2 kali per hari selama 5-7 hari dan dapat diperpanjang sampai 10 hari atau bahkan lebih. Hanya menurut laporan riset terbaru, penggunaan Baytril secara intensif selain berpotensi menimbulkan kekebalan juga dapat mengganggu fertilitas, terutama pada burung betina.
Menurut Dr. Wim Peters, burung yang terkena infeksi saluran pernapasan dapat pula diberi suntikan streptomycin atau terramycin 1/2 ml. Menurut Peters, semakin keras burung memberikan reaksi kepada suntikan, maka penyembuhannya akan semakin cepat. Reaksi keras misalnya burung muntah atau pinsan. Tempo hari Mas Chito dan Mahardikabf menggunakan Medoxy. Kalau memang kandungan Medoxy adalah Doxycicline atau streptpmycin atau terramycin, maka bisa juga digunakan untuk penyembuhan infeksi saluran pernapasan.

3. Paratyphoid
Paratyphoid disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhimurium. Paratyphoid umum dijumpai pada merpati dan dianggap lebih berbahaya dan mematikan dibandingkan penyakit goham dan saluran pernapasan. Burung piyik yang terkena paratyphoid sistem perncernakan dapat mati dalam waktu sangat singkat (mendadak). Bahaya lain dari paratyphoid adalah karena bakteri ini dapat hidup dalam periode yang sangat lama di luar tubuh burung sehingga sterilisasi kandang agak sulit. Paratyphoid juga bisa terbawa oleh burung lain yang masuk ke kandang kita, sehingga perlu kehati-hatian kalau membawa burung baru dari luar.

Paratyphoid dapat menyerang semua bagian tubuh seperti:
  • Saluran pencernakan. Jika paratyphoid menyerang saluran pencernakan maka burung akan menunjukkan gejala tidak mau makan, badan terasa ringan (ampyang), kotoran mencret berwarna hijau dan kadang kalau berbusa. Selain, terkadang bulu leher berdiri seperti pada gejala burung yang terkena virus herpes.
  • Saraf otak (Miningel Form). Apabila paratyphoid menyerang syaraf otak maka burung terlihat seperti kena ND (celeng). Bedanya, burung yang terkena paratyphoid kepalanya tidak muter hanya tidak bisa berdiri tegak seperti lehernya lumpuh (seperti dalam gambar). Sementara kalau ND burung kepalanya akan muter2 dan cenderung jalan-jalan.
  • Persendian (Join Form). Apabila paratyphoid menyerang persendian maka akan menimbulkan bengkak. Biasanya persendian yang diserang adalah sapar, pergelangan kaki dan lutut.
  • Menyerang organ tubuh bagian dalam (Generalized atau Multi-organ Form).  yang lain termasuk alat reproduksi. Kematian bisa sangat cepat terjadi tanpa ada tanda-tanda  Paratyphoid juga bisa menyerang organ tubuh klinis yang terlihat (mati mendadak). Sementara kalau menyerang sistem reproduksi akan menyebabkan burung mandul (steril). Kalaupun tetap bisa bertelur dan menetas, biasanya akan menimbulkan piyik cacat atau mati saat masih dalam bentuk embrio.

Pencegahan:        
Karena Salmonella dapat hidup di luar tubuh cukup lama (bulanan), maka kebersihan kandang menjadi sangat penting. Secara teratur kandang harus disemprot/cuci dengan disinfektan. Hanya yang perlu diingat, jangan menggunakan disinfektan yang berbahan alkaline karena salmonella justru tumbuh subur di medium alkaline. Tempat makan dan minum juga sebaiknya dicuci dengan disinfektan yang mengandung clorine. Cirilain dari Salmonella adalah tidak hidup di medium yang asam (acid). Oleh karena itu, sekali-sekali kandang perlu disemprot/dicuci dengan air yg asam (acidifying). Ini bisa dilakukan dengan mencampur air untuk mencuci dengan cuka makan (5%). untuk 1 liter air dicampur dengan 1 sendok makan cuka (10 ml).

Hati-hati memasukkan burung dari luar. Apabila ada keragu-raguan tentang burung baru yg masuk, sebaiknya dikarantina dulu dan diberi baytril selama 3 hari (1/2 dosis). Burung baru juga bisa dimandikan dengan air yg dicampur sedikit cuka dan garam. Memandikan burung dengan air yang dicampur cuka dan garam selain mencegah paratyphoid juga baik untuk kesehatan bulu dan mencegah kutu. Campuran air untuk mandi adalah 10 ml cuka + 1 sendok makan garam untuk 4 liter air (1 gallon).

Apabila dalam kandang sudah ada kasus burung yang terkena paratyphoid dalam jumlah cukup banyak (3 % dari jumlah burung) atau sering terjadi kasus paratyphoid, maka untuk pencegahan semua burung, air minum dapat diberi Baytril dengan campuran 1 mil untuk 1 liter air selama 5 hari. Dan setelah itu perlu diberi probiotik selama 3-5 hari.

Pengobatan: 
Sampai saat ini Baytril masih diangggap obat paratyphoid yang paling efektif dengan dosis 3 tetes 2 kali setiap hari selama 7-10 hari dan bisa sampai 14 hari. Antibiotik lain yang dianjurkan adalah amoxycillin. Kelabihan Amoxycillin dari Baytril adalah Amoxycillin tidak mengganggu fertilitas sehingga dapat digunakan pada saat menjelang masa breeding (untuk preventif). Selama dalam pengobatan dianjurkan untuk diberi vit B-Complex

Apabila persendian sudah bengkak atau leher tengleng, anti biotik tidak akan menyembuhkan bengkak dan celeng. Perlu treatment lain setelah paratyphoidnya sembuh. Tetapi burung yg sudah terkena paratyphoid cukup parah tidak direkomendasikan untuk jadi racer atau breeder. Kalaupun jadi babuan, dikhawatirkan juga akan menulari piyiknya.

4.  COCCIDIOSIS        
Coccidiosis adalah infeksi saluran pencernakan yang disebabkan oleh protozoa/parasit Cocidia. Infeksi ini bisa menyerang semua jenis binatang. Untuk merpati, infeksi disebabkan Cocidia jenis Eimeria Colombanum dan Emiria Labbeana. Cocidia merusak sel dinding usus namun apabila jumlah Cocidia dalam dinding usus tidak terlalu banyak maka burung tidak akan terlihat sakit. Apabila burung mengalami stress atau daya tahan tubuhnya menurun akibat infeksi yang lain, maka jumlah Cocidia akan berkembang pesat. Gejala burung yang terkena adalah kotoran encer berwarna hijau kecoklatan, bebau menyengat dan apabila sudah parah ada seperti bercak darah. Karena kerusakan terjadi pada sel dinding usus, maka burung juga berpotensi kena anemia. Itu sebabnya rongga mulut terlihat pucat.

Penularan cocidiosis seperti cacing, yaitu melalui kotoran. Telur cocidia akan terbawa bersama kotoran dan apabila tercampur dengan makanan akan menular. Di dalam tubuh, telur cocidia akan menetas dan berkembang biak. Lingkungan yang mendorong berkembangnya cocidia adalah kandang yang lembab dan hanyat dengan temperatur sekitar 28 derajat C. Karena penularannya melalui kotoran, maka pencegahannya adalah menjaga kebersihan kandang. Upayakan makanan dan minuman jangan sampai terkena kotoran burung.  Obat cocidiosis untuk binatang lain bisa juga untuk merpati. Hanya perlu penyesuaian dosisnya saja. Derivatif Sulfonamide efektif untuk mengatasi cocidiosis. Obat lain yang juga direkomendasikan adalah Sulfaquinoxalin, Sulfadimethoxine dan Sulfaclorpyrazine. Pemberian obat selama 3 hari.

5. COLIBACILLOSIS     
Colibacillosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Escherichia Coli atau lazim disebut dengan E-Coli. Bakteri ini pada umumnya berada di saluran pencernakan tetapi bisa juga menyebar ke organ tubuh yang lain. Bakteri E-Coli pada dasarnya dijumpai di manusia dan hewan. Ada sejumlah strain E-Coli dari yang tidak berbahaya sampai yang menyebabkan sakit. Jika jenis atau strain E-Coli adalah jenis yang tidak berbahaya dan dalam jumlah yang tidak banyak, maka bakteri ini tidak menyebabkan burung sakit.

Masalah akan timbul apabila strain bakteri yang ada dari jenis yang berbahaya dan dalam jumlah yang berlebihan. Apabila E-Coli menyerang sistem pencernakan maka gejala yang terlihat adalah burung diare dengan kotoran berwarna hijau dan putih dimana warna putihnya menyebar (Pada burung yg sehat, warna putuh akan mengelompok). Karena diare yang hebat, maka pantat burung akan basah. Ciri lain dari burung yang terinfeksi E-Coli adalah kotoran berbau menyengat. Apabila C-Coli menyebar ke sistem reproduksi maka akan menyebabkan burung infertil, telur hitam tetapi tidak menetas atau warna putih (bening). Terkadang, cangkang telur juga lembek seperti kekurangan kalsium. E-Coli juga dapat menyebar ke ginjal, hati atau pankreas yang berdampak pada memperlemah kinerja burung (weakening factor) Gejala lain yang umum adalah burung menjadi kurus dan "ampyang" karena infeksi di sistem pencernakan. Pada stadium tertentu (cukup parah) burung akan banyak minum dan muntah. E-Coli sering kali menyerang piyik yang berumur antara 7-15 hari. Jika ini terjadi maka menyebabkan piyik mati tiba2.

Sebagai bakteri, maka E-Coli akan tumbuh subur di lingkungan yang lembab dan kotor. Karena E-Coli pada umumnya terdapat pada sistem pencernakan, maka penularan terjadi melalui kotoran.
Pencegahan E-Coli dapat dilakukan dengan menjaga kandang agar tetap bersih dan kering, membersihkan alat minum dan makan dengan air campur cuka, pemberian probiotik secara teratur (2X seminggu), mencampur air minum dengan sedikit cuka apel, menghilangkan faktor penyebab stress (umumnya kandang terlalu padat dan latihan yang berlebihan).

Antibiotik berspektrum luas seperti amoxyciline pada prinsipnya efektif untuk mengatasi E-Coli. Namun akhir2 ini ditemukan bahwa penggunaan antibiotik mulai kurang efektif akibat cara pemberian antibiotik yang tidak benar (dosis yg tidak tepat). Penggunaan antibiotik harus hati2 karena dapat juga membunuh bakteri yg diperlukan oleh tubuh (bakteri yg baik). Untuk mengatasi E-Coli lebih baik dengan mencegah, khususnya menjaga kebersihan kandang, menghilangkan faktor stress dan pemberian probiotik atau cuka apel secara teratur.

6.  TUMOR       
Tumor sangat umum dijumpai pada merpati, baik yang menyerang organ tubuh bagian dalam (tidak terlihat) maupun yang tampak dari luar. pada prinsipnya tumor dikelompokkan menjadi tumor ganas (malignant) dan tumor tidak ganas (benign). Pengobatan tumor hanya bisa dilakukan dengan operasi. Tetapi apabila tumornya jenis yang tidak ganas, maka operasi tidak diperlukan, terkecuali kalau menyerang bagian tubuh yang mengganggu.

7.  K U T U 
Kutu sangat umum dijumpai pada setiap merpati, hanya kuantitasnya saja yang berbeda. Gambar di atas merupakan jenis kutu yang umum dijumpai. Banyak pemain merpati yang kurang memperhatikan masalah kutu karena dianggap tidak berbahaya. Memang kutu tidak menyebabkan kematian, tetapi dampaknya sangat merugikan, antara lain bulu menjadi rusak, anemia dan stress. Burung yang banyak kutunya akan terganggu saat istirahat (malam hari) karena gatel digigit kutu. Dan burung yang tidak beristirahat dengan baik tentu akan mempengaruhi kinerjanya.
Pengobatan kutu dapat dilakukan dengan obat kutu yang umum dijumpai di pasaran. Sejauh ini obat kutu yang dianngap efektif dan aman adalah yang mengandung Permethrin. Hati-hati menggunakan obat pembasmi serangga karena bisa merusak bulu hingga keracunan. Saat di Forum lama, ada anggota yang menggunakan obat serangg (saya lupa merknya), tetapi bukan hanya kutunya yg mati, burungnya juga ikut teler. Kalau ada keraguaan, sebaiknya dicoba pada burung unthulan. Tunggu kira3 3 jam, dan apabila tidak ada reaksi yang membahayakan (burung mabok, misalnya) burung maka bisa dipakai pada burung player.

Mencegah kutu dapat dilakukan dengan menyemprot kandang dgn insektisida yg aman, memandikan burung dengan air yg dicampur sedikit cuka dan garam 2 X seminggu. Secara tradisional, rebusan air sirih saya dengan juga efektif dan aman digunakan untuk mencegah tumbuhnya kutu.

Semoga bermanfaat,...... 



...Gie Bird Farm Bogor... ...Salam Kolongers...

Rabu, 07 Mei 2014

GOHAM

Penyebab dan gejala


Mania merpati sangat mengenal infeksi ini, penyebabnya  parasit bersel tunggal Trichomonas Gallinae.

Parasit Trichomonas dapat ditemukan pada mulut,tenggorokan dan tembolok.Gejala awal terlihat banyaknya liur/ludah pada mulut/tenggorokan, jika sudah parah, ditemukan bintik kuning pada rongga tenggorokan.Trichomonas seringkali menyerang merpati muda (piyik), dan biasanya jarang terlihat gejala terjangkit penyakit ini.


Penyebaran Trichomoniasis

Pada merpati muda, penyebaran dari induk ketika meloloh anaknya.
Pada merpati dewasa, penyebaran infeksi  melalui air minum,  tempat mandi yang dipakai bersama dan kontak antar merpati di kandang. Dengan mikroskop infeksi trichomoniasis dapat diketahui melalui pengambilan air liur merpati


Pengobatan dan Pencegahan

Tricho-Plus terbukti bekerja ampuh melawan Parasit Trichomonas.
Pengobatan yang tuntas memerlukan waktu 5 hari. Karena merpati tidak bisa membangun ketahanan tubuh terhadap Trichomoniasis dan kesempatan timbul infeksi lagi tinggi, maka pemilik merpati harus melakukan pencegahan.
Saat musim balapan, dimana resiko penularan meningkat, berikan Tricho-Plus 1 atau 2 hari.
Pencegahan penting lainnya  adalah sebelum merpati dijodohkan dan ketika piyik mulai terpisah dari induknya
Pencegahan adalah faktor yang utama, lakukan langkah penting berikut
• gunakan air minum  yang bersih (masak) dan segar
• pisahkan merpati yang kesasar / terlambat datang
• lakukan pemberian obat sebagai pencegahan secara rutin
• merpati yang baru harus diobati dahulu sebelum dicampur



...Gie Bird Farm Bogor... ...Salam Kolongers...

MENGATASI BETINA YANG TIDAK BERTELUR DAN PEJANTAN YANG MANDUL PADA MERPATI

MENGATASI BETINA YANG TIDAK BERTELUR

Betina yang pantatnya seksi (kata orang penuh lemak)...bila dikawinkan dengan pejantan akan tambah seksi tapi tidak mau bertelur, sebelum pantatnya jadi seksi betinaan tersebut aktif bertelur.
Bagaimana cara mengatasi masalah tersebut :
  1. Burung di sendirikan dulu dan di kasih makan gabah padi ( Bisa di campur ) dan penjemuran di lamakan ( Perawatan kurang lebih 1 Bln ).Trus kalo cangkang lembek di beri nasi yg sudah di keringkan/ di jemur ampe kering. Dan di kasih Grit. Klu Cangkang Normal di kasih makan Biji buah pepaya sampai penuh 1 temboloknya / udang EBI 9 biji (sebelumnya direndam dulu di air hangat sampai agak lunak ).
  2. Coba kasih vitamin ayam petelur.Ada berbagai macam merk yg mudah dibeli di tempat penjual pakan ayam.Mis : Egg Stimulant, Ryomicin, dll.Jangan lupa kasih obat cacing, kondisi badan harus stabil (tidak kurus / kegemukan).
  3. Saya juga pernah mengalami hal tersebut. Sampai 7 teluran kosong melulu. dan pernah saya tanyakan ke dr. eddie. ini kutipan dari email yg saya terima dari dr. eddie " Fertilitas telur merpati anda mulai menurun sehingga telurnya kosong. Agar fertilitas dan daya tetas telur merpati anda tinggi (telur isi dan menetas semua), perlu mendapat mutivitamin penyubur "VITALUR" selama 14 hari kemudian cukup 2x seminggu. Vitalur sudah tersedia diberbagai kios. Disamping itu, merpati betina, tiap pagi harus dimandikan dan langsung dijemur selama 5 hari berturut turut untuk merangsang syaraf dan otot sistem reproduksi "



BAGAIMANA MENGATASI PEJANTAN YANG SUDAH TIDAK MENGELUARKAN BIBIT BETINA TELURNYA SELALU BENING, INI BISA BERBAGAI MACAM SEBAB. INTINYA TDK ADA SPERMA YG MEMBUAHI.
  1. TIDAK KAWIN.KARENA SESUATU HAL, PEJANTAN TDK MEMPUNYAI GAIRAH UTK KAWIN. BISA JUGA BETINANYA YG TDK MAU DIKAWININ.
  2. KAWIN TAPI BERMASALAH.POSISI KAWIN YG JELEK, MUNGKIN KRN PINCANG ATAU BETINA NGAMUK TERUS. BISA JUGA KRN BULU DI SEKITAR ANUS MERPATI TERLALU LEBAT, SEHINGGA SPERMA NYANGKUT DISITU. YANG PALING UMUM ADALAH KRN SPERMA 'KERING'. ATAU PRODUKSI SPERMA SANGAT SEDIKIT DAN KURANG BERKUALITAS. 



SPERMA BURUNG KERING

Utk masalah sperma 'kering', seorang teman asal Madura pernah memberi saran agar burung dikasih makan daging kerang setiap hari. Tdk usah terlalu banyak, cukup seujung jari kelingking saja tiap pagi dan sore. Tapi efeknya adlh, bulu cepat rontok. Sepertinya tdk masalah krn burung bukan untuk lomba.Selain itu, biarkan dulu burung menjadi lolohan sebelum diambil anaknya. Saya sudah coba, dan berhasil. Tapi tidak bisa 100% seperti semula. Terkadang hanya 1 telur yg menetas. Selain itu, setiap bertelur, sy biarkan dia mengeram 10-12 hari. Tiap 3 teloran, sy biarkan dia meloloh sendiri anaknya.Logikanya, kerang mengandung zink dan mineral tinggi yg berguna membentuksperma. Dibiarkan loloh berguna agar burung tdk kawin utk beberapa waktu sehingga memungkinkan produksi sperma agar berkualitas.Atau dengan diberi telor keong sawah kemudian diberi air kelapa secara rutin, tujuannya selain untuk meningkatkan hormon yang mulai kering dan untuk menghilangkan efek racun atau jamu/obat – obatan yang pernah diberikan kepada burung tersebut semasa masih dilatih.....

STREPTOCOCCOSISStreptococcosis ini penyakit yang sangat sulit dideteksi kalau hanya melihat gejala fisiknya saja karena bisa menyerupai gejala penyakit lain. Penyebabnya bakteri streptococcus yg berkeliaran di udara dan debu. Burung yang punya daya tahan tubuh bagus, bisa hidup berdampingan dengan bakteri ini. Tapi apabila kondisi drop bisa menyerang berbagai organ tubuh, mulai dari syaraf, hati, hingga pusat reproduksi. Apabila menyerang syaraf otak, maka gejala yang terlihat burung akan kehilangan keseimbangan waktu berjalan (disorientasi) dan kalau sudah akut kepala bisa tengleng seperti kena virus ND.

Kalau menyerang otot, maka akan menyebabkan pembengkakan terutama pada bagian dada dimana terlihat pucat dan bengkak. Kalau menyerang persendian maka gejala yang terlihat seperti burung kena Salmonella (uci-uci), yaitu pembengkakan pada joint, terutama di kaki dan sayap. Kalau yang terserang saluran pencernaan, maka gejala yg terlihat seperti coccidiosis, yaitu diare dengan kotoran berwarna hijau.

Kalau menyerang saluran pernafasan gejalanya seperti snot, yaitu mata merah, hidung meler dan sesak napas. Yang agak repot kalau dia menyerang hati atau jantung, meskipun bisa sembuh biasanya burung sudah tidak bekerja secara optimal karena akan menghadapi masalah pernapasan. Sterptococcus juga dapat mempengaruhi kesuburan jantan maupun betina kalau menyerang organ reproduksi. Kalau bakteri ini sudah menyerang berbagai bagian tubuh , maka akan terlihat sebagai suatu komplikasi berbagai macam penyakit (diare, tengleng, bengkak di bagian dada dan persendian, jalan sempoyongan, mata Merah, hidung meler,  dan sesak nafas).Burung yg terkena bakteri ini bisa mati hanya dalam waktu 2-3 hari tanpa ada gejala yg mencolok, selain burung lesu dan bulu njegrak, tapi ada juga yg bisa bertahan antara 6-8 minggu. Dengan pengobatan yang tepat, penyakit ini bisa sembuh, namun kalau yang terserang organ reproduksi, jantung atau liver, maka dampaknya akan lama atau bahkan permanen.Pengobatan penyakit ini bisa menggunakan anti biotik berbahan ampiciline atau doxycycline (ini menurut Dr. Colin Walker). Amoxicure juga bisa, karena ini jenis antibiotik yang sifatnya umum (general), terutama untuk bakteri yang sensitif terhadap amoxyline.Karena gejala fisik burung yang terkena streptococcus sulit di simpulkan secara pasti, memang ada baiknya menggunakan anti-biotik yg lebih umum seperti Amoxicure atau antibiotik lain yg menggunakan bahan dasar ampiciline. Menurut penelitian, Baytril mempunyai tingkat efektifitas 30 % terhdap streptococcus dan antibiotik berbahan sulfur (biasanya berwarna kuning), tingkat efektifitasnya hanya 10 % saja. 





...Gie Bird Farm Bogor... ...Salam Kolongers...